Jumat, 31 Agustus 2012

KASIH SAYANG IBU DAN AYAH

DINI SINTA MARIA
                   
          Ibu adalah seorang yang paling berjasa di dunia. Beliau pun adalah sosok seorang pahlawan yang berani mempertaruhkan  nyawanya demi melahirkan seorang anaknya ke dunia.
Kasih sayang seorang Ibu tidak pernah hentinya, mulai dari beliau mengandung  9 bulan lamanya dengan perasaan senang dan gelisah karena menginginkan anaknya lahir dengan keadaan selamat dan menjadi anak yang sholeh. Lalu beliau melahirkan kita dengan susah payahnya, sampai beliau rela mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan seorang anak yang disayanginya.
Begitu pun jasa seorang Ayah yang tiada hentinya mendidik kita dari kecil sampai dewasa.  Karena tanpa didikan dari seorang Ayah kita tidak bisa menjadi anak seperti sekarang ini. Beliau yang mengajari kita mana yang baik dan  mana yang buruk.
Mereka merawat  dan membesarkan kita dari kecil sampai dewasa dengan penuh kasih sayang dengan penuh harapan agar anaknya menjadi anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua. Dan didikan yang diajari seorang Ayah yang ingin selalu  membuat anaknya menjadi anak yang berguna.
Lalu kita pun tumbuh menjadi dewasa, tetapi tetap rasa kasih sayang kedua orang tua kita masih melekat dan erat terhadap diri kita.
Ya Allah sungguh mereka adalah sosok orang tua yang sangat mulia. Dari kita kecil mereka mengajarkan berbagai macam hal dan menyekolahkan kita sampai kita bisa membandingkan mana yang baik dan yang buruk. Tetapi, mereka tidak meminta pamrih sedikit pun. Hanya mereka selalu berkata menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua.                
Entah balas jasa apa yang setimpal untuk membalas jasa kedua orang tua kita, yang sudah merawat, mendidik dan membesarkan kita.
Dengan rasa kasih sayang yang diberikan orang tua kepada kita, dan di samping itu mereka senantiasa selalu mendo’akan agar anaknya menjadi anak yang sholeh dan  berguna bagi Bangsa dan Agama. Karena tidak ada di dunia ini orang tua yang menginginkan seorang anaknya menjadi apa yang tidak diinginkan.
Untuk itu, kita senantiasa selalu berdo’a agar kedua orang tua kita diberi kesehatan dan panjang umur. Agar kelak jika kita menjadi orang yang berguna, kedua orang tua kita bisa melihat dan merasakan apa yang kita rasakan. Dan itu merupakan suatu kebanggan bagi orang tua.
Meskipun mereka tidak meminta balas jasa atau meminta pamrih, tapi kita sebagai seorang anak harus bisa berusaha untuk menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua kita. Dengan cara sekolah dan mengaji yang jujur, menta’ati perintah agama dan menjauhi larangannya, dan menjadi anak yang baik. Dengan seperti itu pun kedua orang tua kita pasti akan merasa senang dan bahagia, melihat anaknya yang baik, sholeh dan patuh terhadap agama.
Jangan seperti peribahasa kacang lupa pada kulitnya, jadi setelah seorang anak tumbuh menjadi dewasa dan anak tersebut melupakan jasa kedua orang tuanya semasa dia kecil yang telah dirawat, dididik, dan dibesarkan oleh orang tuanya. Karena itu bisa menjadi dosa besar dan mala petaka bagi kita. Apabila kita telah membuat dosa besar dan membuat hati kedua orang tua kita sakit, maka Allah juga tidak menyukai orang seperti itu. Karena kebencian Allah tergantung kebencian kedua orang tua kita.
Jadi mintalah do’a kepada Allah agar kedua orang tua kita selalu sehat, panjang umur, dan diampuni segala dosa-dosanya. Karena apabila do’a anak yang sholeh pasti akan terwujud.


                                                                            SEMOGA BERMANFAAT

SEMOGA BERMANFAAT

MENCAPAI CITA-CITA

DINI SINTA MARIA

“MENCAPAI CITA-CITA”

          Cita-cita adalah keinginan seseorang untuk menggapai apa yang dia inginkan.
Semua orang pasti mempunyai cita-cita yang ingin diraihnya. Cita-cita seseorang pun pasti berbeda, antara yang satu dan yang lainnya.
          Cita-cita timbul karena seseorang ingin memenuhi keinginannya. Dalam meraih cita-citanya, seseorang berusaha dan bekerja keras. Sehingga apa yang dia inginkan dan dia dapatkan segera terwujud.
          Salah-satu cara ingin mencapai cita-cita adalah dengan bersekolah dengan giat dan jujur. Karena Insyaallah dengan cara belajar kita seperti itu, seseorang akan mudah meraih cita-citanya.
Salah-satu halnya jika seseorang bersekolah dengan giat dan jujur, pasti akan membuat kedua orang tua kita menjadi senang dan bangga terhadap kita. Di samping itu, kita menjadi anak yang sholeh dan anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita. Pasti orang tua akan selalu mendo’akan anaknya agar tetap menjadi anak yang sholeh dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Karena do’a yang paling penting yang dibutuhkan anak yang sholeh adalah do’a dari kedua orang tua yang tulus dan ikhlas. Di samping kita ingin meraih cita-cita yang diinginkan terwujud, kita harus meminta do’a yang tulus dan ikhlas dari kedua orang tua kita. Karena sehebat dan sepintar apapun seorang anak, jika orang tua tidak mendo’akannya, apapun cita-cita yang ingin diraih apabia tidak mendapat do’a dari kedua orang tua kita, maka keinginan tersebut tidak akan mudah tercapai. Karena do’a orang tua adalah do’a yang paling di ridhoi oleh Allah.
          Di samping itu, dalam meraih cita-cita kita harus benar-benar memiliki kesungguhan dan tekad yang kuat.
Karena hal itu merupakan hal yang mendasari kita untuk mempertahankan dalam meraih cita-cita. Seperti halnya apabila dalam satu kali, dua kali bahkan sampai ada yang beberapa kali meraih cita-citanya gagal, bisa membuat seseorang itu mudah melupakan apa yang diinginkan atau berputus asa karena telah mencoba beberapa kali gagal. Padahal kalau kita mempunyai kesungguhan dan tekad yang kuat, insyaallah kita akan tetap berusaha mempertahankan apa yang kita cita-citakan.
Sebagai contoh, apabila seorang murid akan melakukan ulangan atau tes, seorang murid tersebut berusaha dan belajar karena ingin mendapatkan nilai yang terbaik. Setelah ulangan, ternyata apa yang dia harapkan tidak terwujud, hasilnya kurang baik dan tidak memuaskan. Padahal dia telah berusaha ingin mendapatkan yang terbaik, tapi kenyataannya dia mendapat nilai yang tidak memuaskan.
Lalu, setelah dia simpulkan ternyata bahwa belajar dengan sungguh-sungguh pun tidak mendapatkan nilai yang memuaskan. Dan dia berpikir apabila tidak belajar pun akan mendapat nilai yang sama seperti halnya dia belajar sungguh-sungguh.
 Padahal dia hanya mencoba beberapa kali belajar sungguh-sungguh apabila dia akan ulangan. Karena dia tidak mempunyai kesungguhan dan tekad yang kuat untuk mendapatkan nilai yang bagus, jadi dia tidak bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Apabila dia bersungguh-sungguh dan memiliki tekad yang kuat untuk mendapatkan nilai yang terbaik, maka dia pasti bisa meraihnya.
          Dengan berusaha, kerja keras, meminta do’a yang tulus dan ikhlas dari kedua orang tua, serta kesungguhan dan tekad yang kuat, insyaallah apa yang dicita-citakan oleh kita akan segera terwujud. Dan setelah itu kita serahkan kepada Allah, karena apapun yang kita inginkan Allah belum mengizinkan, maka semuanya tidak akan terwujud.
          Dan jangan mengeluh apabila kita telah berusaha, bekerja keras, meminta do’a yang tulus dan ikhlas kepada kedua orang tua, serta kesungguhan dan tekad yang kuat, dan apa yang dicita-citakan belum terwujud. Untuk itu kita harus bersabar dan bertawakal kepada Allah. Karena keputusan yang kita terima itu adalah keputusan yang terbaik dari Allah untuk kita.
Jadi, jangan berburuk sangka apabila cita-cita yang diinginkan kita belum terwujud. Mungkin pada saat itu belum saatnya Allah tibakan sesuatu apa yang kita inginkan.

                                                                             

Kamis, 30 Agustus 2012